Skip to main content

Bulimia Nervosa


Apa itu Bulimia nervosa? Dan apa yang menyebabkan hal tersebut dapa terjadi?

Pasti kalimat itulah yang ada didalam kepala kita.

Bulimia nervosa tersebut dapat terjadi kepada siapa saja namun paling banyak diidap oleh para kaum wanita khusunya remaja ataupun wanita-wanita dalam masa produktif. Hal tersebut terjadi didalam diri remaja ataupun para wanita karena adanya citra tubuh. Citra Tubuh merupakan keyakinan deskriptif dan evaluative tentang penampilan seseorang. Terkadang tekad untuk tidak menjadi gemuk dapat menghasilkan masalah yang lebih parah ditimbang obesitas itu sendiri. Kepedulian terhadap citra tubuh─persepsi seseorang akan penampilannya sendiri sering kali dimulai pada masa kanak-kanak pertengahan atau lebih awal lagi dan semakin intensif pada masa remaja (Davison & Birch, 2001; Screiber et al., 1996; Vereecken & Maes, 2000; dalam Diane E. Papalia, et.al. 2008). Pola ini menjadi lebih umum di antara anak perempuan ketimbang anak laki-laki dan jarang terkait dengan masalah berat badan yang sebenarnya.

Ketidakpuasan anak perempuan terhadap tubuh mereka meningkat setelah masa remaja awal. Pada usia 15 tahun, lebih dari setengah anak perempuan di enam belas negara melakukan diet atau berpikir mereka harus melakukan hal tersebut. AS berada di puncak daftar negara tersebut dengan 47 persen anak usia 11tahun dan 62 persen anak usia 15 tahun yang peduli dengan kegemukan (Vereecken & Maes, 2000).

Bulimia Nervosa adalah diri dipaksa muntah, kadang-kadang disebut purging; puasa, maka penggunaan laxatives, enemas, diuretics, melalui latihan dan juga umum. Kata bulimia berasal dari bahasa Latin (bulimia) dari Yunani βουλῑμια (boulīmia; rakus kelaparan), yang merupakan gabungan dari βουςλ (bous), ox + ῑμος (līmos), kelaparan. Bulimia nervosa bernama pertama dan dijelaskan oleh British psikiater Gerald Russell pada 1979.

Bulimia nervosa adalah kelainan cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara terus menerus. Yang paling sering dilakukan oleh lebih dari 75% orang dengan bulimia nervosa adalah membuat dirinya muntah, kadang-kadang disebut pembersihan; puasa, serta penggunaan laksatif, enema, diuretik, dan olahraga yang berlebihan juga merupakan ciri umum.

Dalam bulimia nervosa, seseorang melakukan pesta makan besar-besaran dalam waktu pendek, biasanya dua jam atau kurang, dan kemudian mencoba untuk membatalkan pemasukan kalori yang besar dengan memuntahkan dengan sengaja, diet yang ketat atau berpuasa, melakukan latihan fisik yang berlebihan, atau mengonsumsi makanan yang berlebihan atau suntikan pencahar untuk membersihkan tubuh. Orang yang menderita bulimia terobsesi dengan berat badan dan bentuk tubuh mereka. Mereka menjadi dihantui oleh rasa malu, mencaci diri sendiri, dan depresi terhadap kebiasaan makan mereka.

Baru-baru ini American Psychiartic Association secara tentatif telah mengidentifikasikan gangguan pesta makan (binge eating disorder), terdiri dari pesat makan rutin tanpa diikuti puasa, latihan, atau pemuntahan. Sekitar 3 persen wanita dan 0,3 persen pria telah mengembangkan bulimia atau gangguan pesta makan pada suatu waktu dalam hidup mereka, dan lebih banyak lagi yang pesta makan tidak rutin atau episode bulimik (Harvard Medical School, 2002b; dalam Diane E. Papalia, et.al. 2008).

Bulimia nervosa adalah makan disorder dicirikan oleh berulang pelesir minum makan, diikuti oleh perilaku sebagai, yang paling umum bentuk-dipraktekkan oleh lebih dari 75% dari orang dengan bulimia nervosa adalah diri dipaksa muntah, kadang-kadang disebut purging; puasa, maka penggunaan laxatives, enemas, diuretics, melalui latihan dan juga umum. Kata bulimia berasal dari bahasa Latin (bulimia) dari Yunani βουλῑμια (boulīmia; rakus kelaparan), yang merupakan gabungan dari βουςλ (bous), ox + ῑμος (līmos), kelaparan.

Menurut Diagnostik dan Statistik Manual dari Mental Gangguan (DSM-IV TR) diterbitkan oleh American Association Jiwa, kriteria untuk diagnosing pasien dengan bulimia adalah:

  • Episode berulang dari pesta mabuk-mabukan makan. Episode dari sebuah pesta mabuk-mabukan makan dicirikan oleh keduanya adalah sebagai berikut:
    • Makan, dalam jangka waktu tetap, jumlah makanan yang pasti lebih besar dari kebanyakan orang akan makan di bawah keadaan yang serupa.
    • kurangnya kontrol terhadap makan selama episode: perasaan yang tidak bisa berhenti makan atau mengendalikan apa atau berapa banyak yang makan.
  • Berulang sbg perilaku kurang pantas untuk mencegah bertambah berat, seperti: self-induced vomiting; penyalahgunaan laxatives, diuretics, atau obat; puasa; latihan berlebihan.
  • Evaluasi diri sendiri adalah terlalu dipengaruhi oleh bentuk dan berat badan.
  • Gejala-gejala tersebut terjadi dua kali dalam seminggu rata-rata dan bersikeras untuk sedikitnya 3 bulan.
  • Gangguan yang tidak terjadi secara eksklusif selama episode dari Anorexia nervosa.

Terdapat dua sub-jenis bulimia nervosa:

  • Purging type bulimics self-induce vomiting (biasanya oleh memicu gag refleks atau ingesting emetics seperti sirop dari ipecac) untuk menghapus makanan cepat dari badan sebelum dapat dicerna, seperti laxatives, diuretics, dan enemas.
  • Non-purging type bulimics (sekitar 6% -8% dari kasus) latihan berlebihan atau cepat setelah pesta minum-minum untuk kerugian yang jumlah kadar kalori asupan setelah makan. Purging-jenis bulimics latihan atau mungkin juga cepat, tetapi kedua sebagai bentuk kontrol berat.

Efek dari Bulimia Disorder

Siklus ini dapat diulang beberapa kali seminggu, atau lebih serius kasus, beberapa kali sehari dan dapat langsung menyebabkan:

Sumber : www.wikipedia.com.bulimia

Papalia, Diane E., et.al. 2008. Human Development. Jakarta: Kencana

www.wikipedia.com

Comments

Unknown said…
beda bulimia sm anorexia pa? gmn cara identifikasinya?
Tiwi said…
bedanya bulimia sama anorexia itu,,
kalau bulimia itu mereka yg mengidap penyakit ini biasanya makan banyak seperti orang pada umumnya namun setelah dy makan, maka akan di muntahkan kembali oleh orang tersebut.

Sedangkan Anorexia itu mereka melakukan diet yang sangat ketat bahkan kadang mereka tidak makan ataupun makan hanya sedikit.

anorexia itu, gangguan makan yang ditandai dengan pelaparan diri.
bulimia nervosa itu, gangguan makan dimana seseorang secara reguler mengonsumsi makan dalam jumlah besar kemudian membersihkan tubuhnya dengan menggunakan obat pencahar, memuntahkan dengan sengaja, berpuasa, dan lain sebagainya.
Anonymous said…
apakah bulimia dan anorexia dapat menyebabkan kematian...?
Tiwi said…
devie,, anorexia dan bulimia itu sangat bisa menyebabkan penderitanya meninggal atau dapat menyebabkan kematian karena para penderitanya tersebut memaksakan diri untuk berdiet terlalu ketat bahkan sampai memuntahlan lembaki malanan yang sudah dimalannya tersebut.
dengan berbagai cara, seperti minum obat pencahar atau menyodok kerongkongannya untuk dapat memuntahkan makanan tersebut.

kalau hak tersebut terus terjadi yang ada mereka akn kekurangan gizi dan protein atau pun kandungan-kandungan lain yang dibutuhkan oleh tubuh yang ada di dalam makanan tersebut.

contohnya saja ada seorang model luar negeri yang dulu meninggal karena mengidap penyakit anorexia dan bulimia, dia meninggal karena kurang gizi.
selama hidupnya menjadi seorang model dia hanya memakan makanan diet, dan tidak pernah makan daging ataupun sejenisnya.

Popular posts from this blog

Obsesi akan Wajah Putih Bersih

Banyak orang sekarang-sekarang ini yang mulai terobsesi dengan wajah mulus tanpa noda sedikitpun, putih bersih, dan juga terlihat cantik ataupun tampan. "Siapa juga yang tidak ingin memiliki wajah putih, bersih, mulus tanpa noda dan kerutan, juga cantik dan tampan!!" Dengan semakin banyaknya orang yang memerlukan kebutuhan akan kosmetik, krim, dan juga sanblok yang akan mereka gunakan untuk mengatasi masalah mereka akan kusamnya wajah, noda-noda yng tidak diinginkan yang terdapat dalam wajah mereka. Semakin banyak pula kosmetik yang baru-baru ini muncul dipasaran bagaikan jamur yang tumbuh di pepohonan. Semuanya menawarkan khasiat yang dapat membuat setiap konsumennya yang memakainya akan terlihat cantik atau tampan dan juga putih bersih tanpa adanya noda, dan juga kerutan-kerutan yang muncul ketika umur kita sudah mulai menua. Semuanya memberikan penawaran yang sangat menggiurkan bagi pemakainya, dan ada juga kosmetik yang dapat membuat pemakainya terlihat lebih

GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF (PDD)

Autisme dalam Diagnostic and Statiscal Manual of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung PDD (Perpasive Development Disorder) diluar ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADHD (Attention Deficit Disorder). Gangguan perkembangan pervasif (PDD) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan beberapa kelompok gangguan perkembangan Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku stereotip pada minat dan aktivitas. Asperger’s Syndrome Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas rata-rata. Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified (PDD-NOS) Merujuk pada istilah atypical

ANOREXIA NERVOSA

Disadari atau tidak, anggapan bahwa langsing itu cantik telah melekat dalam kepala setiap orang, khususnya pada pikiran setiap wanita. Sejak kecil kita seolah didoktrin, menjadi wanita harus bertubuh langsing. Apalagi ditambah dengan banyaknya obat pelangsing yang diproduksi di pasaran. Akhirnya, tanpa disadari banyak wanita yang berlomba-lombamenjaga ketat pola makanan mereka agar terlihat langsing. Kadang begitu kelewatan sampai menimbulkan gangguan atau kelainan pola makan (eating disorders) yang disebut anorexia dan bulimia. Banyak wanita didunia yang menderita kelainan pola makan (eating disorders) seperti calista flockhart, mendiang putri Diana, para model-model di dunia juga banyak yang mengidap penyakit tersebut, dan lain sebagainya. Tren akan tubuh langsing dan kurus ini juga semakin dipicu oleh banyaknya public figure yang menganut ketat, bahkan mengalami anorexia, hingga berat badannya turun drastis. Kelainan pada pola makan ini timbul akibat rasa ketakutan pada diri ses