Skip to main content

Shopaholic




Apa shopaholic itu? Shopaholic berasal dari kata shop yang artinya belanja dan aholic yang artinya suatu ketergantungan yang disadari ataupun tidak. Menurut Oxford Expans, shopaholic adalah seseorang yang tidak mampu menahan keinginannya untuk berbelanja sehingga menghabiskan begitu banyak waktu dan uang untuk berbelanja meskipun barang-barang yang dibelinya tidak selalu ia butuhkan.


Dikutip dari Medan (ANTARA News), menyatakan bahwa perilaku suka belanja (shopaholic) yang pada umumnya dialami kaum perempuan terjadi karena tidak bahagia dalam kehidupan rumah tangga, kata psikolog Irna Minauli Msi.

Di Medan, Senin, ia mengatakan, penyebab prilaku "shopaholic" ini berasal dari hasrat cemas, gelisah dan perasaan tidak aman.

Kondisi itu, menurut dia, membuat penderitanya mencari jalan pintas dengan melakukan sesuatu untuk menutupi apa yang dirasakannya, seperti belanja.


Ia mengatakan, "shopaholic" merupakan suatu penyimpangan perilaku yang tergolong sebagai tindakan "compulsive buyer", yakni membeli sesuatu secara terus menerus yang berlandaskan kepada keinginan yang terus menerus dan bukan kepada kebutuhan.

Belanja itu merupakan suatu hal yang menyenangkan dan dapat melupakan hal-hal yang sedang dialaminya, katanya. Belanja itu menjadikaan pribadi tertentu sebagai orang yang berkuasa, dengan membelanjakan uang sebagai implementasi untuk mengobati sakit hati atau membalas dendam terhadap suatu hal dalam area kehidupannya, sehingga dapat memuaskan egonya. Penderita "shopaholic" juga dapat dapat dikatakan adalah orang yang tidak bahagia pada dirinya sendiri sehingga kompensasinya ingin membahagiakan diri dengan menikmatinya saat belanja, ujarnya.Banyak orang yang berprilaku "shopaholic", menurut dia, tidak menyadari kalau dirinya sudah memiliki penyimpangan prilaku secara psikologis. Untuk mengetahui apakah perilaku seseorang itu sudah "shopaholic" atau tidak dapat dilihat dari prilaku seseorang yang semakin stres, katanya menambahkan.

Comments

wi, gmn c buat ngendaliin hasrat buat belanja??? apalagi buat perempuan, kluw ud ngeliat barang yg disuka udah mau beli aja.
Tiwi said…
hhehehehehe......
itu ci mank sifat perempuan yaw,, suka bgt belanja,,

Tp klo menurut w ci,, kita bisa koq mengendalikan hasrat bwt belanja asalkan dar diri kita sendiri ada keinginan yang sama,,
misalnya saja dengan cara
membuat daftar perincian barang belanjaan apa saja yg akan kita beli ketika kita pergi ke mall atau tmpat blanja lainnya, dan juga menghindari baramembeli barang2 yg kita rasa tidak dibutuhkan dalam waktu dekat atau tidak sangat dibutuhkan banget,,
membawa uang seperlunya saja,,
menghindari lokasi atau tmpat2 d mall atau tmpat lainnya yg biasa menjual brang2 yg kita nggap lucu dan bgus,,
klo masih jga pnya hasrta ingin belanja ingat tujuan awal kita datang ke tempat tersebut.

Popular posts from this blog

Obsesi akan Wajah Putih Bersih

Banyak orang sekarang-sekarang ini yang mulai terobsesi dengan wajah mulus tanpa noda sedikitpun, putih bersih, dan juga terlihat cantik ataupun tampan. "Siapa juga yang tidak ingin memiliki wajah putih, bersih, mulus tanpa noda dan kerutan, juga cantik dan tampan!!" Dengan semakin banyaknya orang yang memerlukan kebutuhan akan kosmetik, krim, dan juga sanblok yang akan mereka gunakan untuk mengatasi masalah mereka akan kusamnya wajah, noda-noda yng tidak diinginkan yang terdapat dalam wajah mereka. Semakin banyak pula kosmetik yang baru-baru ini muncul dipasaran bagaikan jamur yang tumbuh di pepohonan. Semuanya menawarkan khasiat yang dapat membuat setiap konsumennya yang memakainya akan terlihat cantik atau tampan dan juga putih bersih tanpa adanya noda, dan juga kerutan-kerutan yang muncul ketika umur kita sudah mulai menua. Semuanya memberikan penawaran yang sangat menggiurkan bagi pemakainya, dan ada juga kosmetik yang dapat membuat pemakainya terlihat lebih

GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF (PDD)

Autisme dalam Diagnostic and Statiscal Manual of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung PDD (Perpasive Development Disorder) diluar ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADHD (Attention Deficit Disorder). Gangguan perkembangan pervasif (PDD) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan beberapa kelompok gangguan perkembangan Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku stereotip pada minat dan aktivitas. Asperger’s Syndrome Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas rata-rata. Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified (PDD-NOS) Merujuk pada istilah atypical

ANOREXIA NERVOSA

Disadari atau tidak, anggapan bahwa langsing itu cantik telah melekat dalam kepala setiap orang, khususnya pada pikiran setiap wanita. Sejak kecil kita seolah didoktrin, menjadi wanita harus bertubuh langsing. Apalagi ditambah dengan banyaknya obat pelangsing yang diproduksi di pasaran. Akhirnya, tanpa disadari banyak wanita yang berlomba-lombamenjaga ketat pola makanan mereka agar terlihat langsing. Kadang begitu kelewatan sampai menimbulkan gangguan atau kelainan pola makan (eating disorders) yang disebut anorexia dan bulimia. Banyak wanita didunia yang menderita kelainan pola makan (eating disorders) seperti calista flockhart, mendiang putri Diana, para model-model di dunia juga banyak yang mengidap penyakit tersebut, dan lain sebagainya. Tren akan tubuh langsing dan kurus ini juga semakin dipicu oleh banyaknya public figure yang menganut ketat, bahkan mengalami anorexia, hingga berat badannya turun drastis. Kelainan pada pola makan ini timbul akibat rasa ketakutan pada diri ses