What is the Meaning of Narcissistic
???
Mungkin itu yang selalu
menjadi pertanyaan banyak orang, apa sih narsis itu?
Kebanyakan
dari orang-orang baik remaja, anak-anak, bahkan dewasa mengartikan narsis
sebagai suatu hal yang biasa di lakukan seseorang secara berlebihan ketika
orang tersebut senang melakukan suatu hal secara terus-menerus, misalnya saja
ada beberapa gadis remaja yang senang sekali berfoto-foto di mana saja dengan
gaya-gaya yang lucu atau dengan gaya seperti mebuat tanda V dengan jarinya
ketika berfoto, atau memanyunkan bibirnya ketika berfoto baik berfoto-foto
dengan teman-temannya ataupun seorang diri yang kemudian foto tersebut akan
diunggahnya ke sosial media ataupun menjadi koleksi pribadi.
Atau
ketika seseorang senang sekali membuat foto dirinya sendiri di setiap
kesempatan, maka kebanyakan orang akan menggap orang tersebut memiliki sifat
NARSIS, karena suka foto-foto sendiri di manapun dan memamerkannya di sosial
media.
Atau
ketika ada seseorang yang senang sekali berkaca di depan cermin dan memperhatikan
penampilan dirinya sendiri di cermin berjam-jam. Dimanapun ada cermin orang
tersebut akan reflek untuk menoleh ke cermin tersebut untuk memperhatikan
penampilannya, dengan kebiasaan yang seperti orang lain yang melihatnya akan
mengatakan kalau orang tersebut memiliki sifat NARSIS....
Narsis dapat terlihat pada
diri setiap gender baik pria maupun wanita.
Akan
Tetapi menurut saya, hal-hal seperti yang terjadi diatas sana adalah hal yang
wajar, karena setiap orang dalam dirinya memiliki naluri untuk melakukan hal
tersebut.
Namun,
berbeda dengan seseorang yang di katakan Narsis atau Narsisistik. Karena Narsisistik
bukanlah hanya seperti selalu mengaca setiap ada cermin atau suka berfoto-foto
baik seorang diri ataupun dengan teman-temannya. Melainkan lebih luas dari hal
tersebut, karena orang yang dikatakan memiliki gangguan kepribadian narsistik
atau narsis adalah seseorang yang memiliki gangguan psikologis tepatnya pada
kepribadian orang tersebut.
Kata
Narsistik berawal dari kisah mitologi yunani yakni Narkissos yang merupakan seorang pemuda tampan yang, menurut
mitologi yunani, jatuh cinta pada bayangannya sendiri. Karena self-love-nya
yang berlebihan, dalam salah satu versi mitologi, ia diubah oleh para dewa
menjadi bunga yang kini kita kenal sebagai narcissus.
Orang
dengan gangguan kepribadian narsistik (Narcissistic
Personality Disorder) memiliki rasa bangga atau keyakinan yang berlebihan
terhadap diri mereka sendiri dan kebutuhan yang ekstrem akan pemujaan. Mereka
membesar-besarkan prestasi mereka dan berharap orang lain menghujani mereka
dengan pujian. Mereka bersifat self-absorbed dan kurang memiliki empati
terhadap orang lain. Meski mereka berbagi ciri tertentu dengan kepribadian
histrionic, seperti tuntutan untuk menjadi pusat perhatian, mereka memiliki
pandangan yang jauh lebih membanggakan tentang diri mereka sendiri dan kurang
melodramatic dibanding orang dengan gangguan kepribadian histrionic. Label
gangguan kepribadian ambang (BPD)terkadang di kenakan kepada mereka, namun
orang dengan kepribadian narsistik umumnya dapat mengorganisasi pikiran dan
tindakan mereka dengan lebih baik. Mereka cenderung lebih berhasil dalam karier
mereka dan lebih bisa meraih posisi dengan status tinggi dan kekuasaan.
Hubungan mereka juga cenderung lebih stabil dibandingkan orang dengan BPD.
Comments