Tugas : Kesmen
Oleh : Nyoman Iswahyuni Pratiwi
3. HUMANISTIK
Oleh : Nyoman Iswahyuni Pratiwi
1. PSIKOANALISA
Sigmun Freud (1856-1939) merupakan pendiri psikoanalisis. Menurut freud pikiran-pikiran yang direpres atau ditekan merupakan sumber perilaku yang tidak normal atau menyimpang. Freud berpendapat bahwa kehidupan psikis terdiri dari kesadaran dan ketidaksadaran.
Aliran ini melihat dari sisi negative individu, alam bawah sadar (freud mempunyai pandangan bahwa kepribadian terdiri dari Id, Ego, dan Super ego), mimpi dan masa lalu. Aliran ini mengembangkan suatu teori perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan dan dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. Titik penting dari keinginan dan dorongan ini, menurut teori psikoanalisa, adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual, dengan kata lain mereka tidak disadari. Pandangan lain dari aliran ini yang penting menurut freud adalah tentang mekanisme pertahanan (defence mechanism). Mekanisme pertahanan ini bertujuan untuk menyalurkan dorongan-dorongan primitif yang tidak dapat dibenarkan oleh super ego dan ego. Mekanisme pertahanan ini berfungsi untuk mmelindungi super ego dan ego dari ancaman dorongan primitif yang mendesak terus karena tidak diijinkan muncul oleh super ego.
- Terbatas mengabaikan potensi yang dimiliki manusia
- Melihat dari sisi sakit adalah sebagai kodrat manusia yang negatif (neurotic dan psikotis)
- Memberiakn gambaran pesimistis tentang kodrat manusia. Jadi manusia adalah korban dari tekanan-tekanan biologis dan konflik masa kanak-kanak.
2. BEHAVIORISTIK
Aliran ini diprakarsai oleh John B. Watson (1879-1958) yang lama di universitas John Hopkins. Watson menolak bahwa pikiran sebagai subyek psikologi dan bersikeras bahwa psikologi dibatasi pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diobservasi (atau secar potensial dapat diobservasi).
Aliran ini mempunyai 3 ciri penting yaitu: menekankan pada respon-respon yang dikondisikan, menekankan pada perilaku yang dipelajari daripada perilaku yang tidak dipelajari. Behavior menolak kecenderungan-kecenderungan perilaku bawaan, cirri ketiga dari behaviorisme di fokuskan pada perilaku binatang. Menurut Watson tidak ada perbedaan esensial antara perilaku manusia dan perilaku binatang dan bahwa kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
Behavior menyatakan bahwa psikologi harus menyingkirkan pandanga tentang kesadaran. Behaviorisme mempelajari perilaku yang nampak. Menurut aliran ini, kesadaran mengandung pengertian yang meragukan (dubius). Kesadaran menurut aliran ini tidak dapat diamati secara langsung.
Dalam aliran ini manusia diperlakuakn sebagai mesin maksudnya adalah manusia sebagai suatu sistem kompleks yang bertingkahlaku menurut cara yang sesuai hokum. Ciri-cirinya: tersusun baik, teratur dan ditentukan sebelumnya dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, dan kreativitas. Jadi manusia dianggapnya layaknya alat pengatur panas. Aliran ini menganggap manusia yang biasa memberikan respon positif terhadap stimulus dari luar. Aliran ini juga menganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.
Persamaan dari kedua aliran tersebut yaitu sama-sama mengabaikan kodrat manusia.
Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai bapak dari psikologi humanistik. Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalam sifat manusia, selain mempelajari yang nampak, juga mempelajari yang tidak nampak; mempelajari ketidaksadaran sekaligus mempelajari kesadaran.
Ada 4 ciri psikologi yang berorientasi humanistik yaitu:
a. Memusatkan perhatian pada person yang mengalami dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b. Member tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi diri, sebagai pandangan tentang manusia yang mekanistis dan reduksionistis
c. Menyadarkan diri kepada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan
d. Memberikan perhatian lebih dan meletakan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap manusia.
Aliran ini menganggap setiap orang memiliki kemampuan untuk lebih baik, memiliki pandangan yang optimis dan berharap menjadi lebih baik.
- Punya pandangan yang segar tentang manusia
- Melihat potensi individu untuk tumbuh keinginan untuk menjadi yang lebih baik atau lebih banyak dari pada yang ada didalam diri individu itu sendiri
- Percaya pada kodrat diri individu, maksudnya adalah individu pasti dapat dan harus mengatasi masalah masa lampau, secara kodrat biologis dan cirri lingkungan, indivu harus tambah dan berkembang melampaui kekuatan-kekuatan negativ yang secara potensial menghambat.
- Optimistik dan penuh harapan, percaya kepada kapasitas individu untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan dan memenuhi diri seseorang untuk menjadi sesuai yang dinginkannya menurut kemampuannya.
- Individu tidak hanya cukup bebas dari sakit emosional, tidak adanya neurotic atau psikotis dimana tidak cukup menilai seorang individu sebagai pribadi yang sehat.
Comments