Akhir-akhir ini banyak sekali peristiwa yang terjadi di dalam negara ini. Namun peristiwa yang sangat menarik perhatian orang-orang, adalah terjadinya aksi bunuh diri yang terjadi belakangan ini di negara kita. Peristiwa ini bukanlah hal yang dapat dianggap sepele karena dalam beberapa pekan saja sudah banyak terjadi aksi bunuh diri di beberapa tempat. Peristiwa bunuh diri di masyarakat, bagaikan sebuah tren dalam masyarakat. Sebab peristiwa bunuh diri di masyarakat kita hampir setiap hari dapat kita lihat ataupun dapat kita dengar dari pemberitaan-pemberitaan di media masa ataupun media elektronik.
Peristiwa bunuh diri tersebut dapat terjadi karena banyaknya persoalan hidup yang tidak dapat mereka atasi. Salah satunya adalah kondisi ekonomi yang buruk, hal tersebut membuat sebagian orang menjadi tertekan dan terpuruk. ketika mereka berada dalam keadaan terjepit dan terdesak akan kebutuhan hidup yang harus di penuhi, namun mereka tidak dapat memenuhi kebutuhannya tersebut karena kondisi ekonomi mereka yang jauh dari kemapanan.
Banyak orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka karena terlalu banyaknya kebutuhan yang harus di penuh juga karena semakin mahalnya harga-harga kebutuhan dan juga biaya pendidikan yang sangat mahal.
Selain itu juga karena susahnya mencari pekerjaan yang layak di ibu kota. Mereka tidak dapat, mendapatkan pekerjaan yang layak karena rendahnya pendidikan yang mereka miliki.
Semua itu membuat masyarakat kita depresi, dan menjadi faktor awal tumbuhnya benih keinginan, untuk lari dari semua itu dengan cara pintas. Bunuh diri, merupakan salah satu cara yang paling singkat bagi mereka, untuk melepaskan diri dari kesulitan yang mereka miliki.
Sekarang ini bukan hanya masyarakat kalangan bawah yang banyak melakukan aksi bunuh diri tetapi juga mereka dalam kalangan atas. Mereka-mereka yang memiliki segalanya dan dianggap tidak akan mungkin melakukan aksi tersebut, malah bebrapa belakangan ini merekalah yang menjadi pelakunya.
Faktor penyebabnyapun bukan hanya faktor ekonomi tapi juga asmara, dan lain sebagainya.
Hal ini, membuat kita bertanya-tanya jadi "seberapa pentingkah sebuahnya yang kita miliki ini?!".
Kalau hal ini di tanyakan kepada semua orang, mereka pasti akan menjawab bahwa sebuahnya sangatlah berharga namun kenapa banyak sekali masyarakat yang dengan mudahnya mengilangkan nyawa mereka sendiri.
Lihat saja, salah satunya sebuah peristiwa yang mengagetkan kita semua dan peristiwa ini masihlah segar di telinga kita. Yaitu aksi bunuh diri yang dilakukan oleh seorang perempuan pebisnis, yang bernama Lindasari, 34, penghuni Apartemen Istana Harmoni yang diduga terjun bebas dari kamar apartemennya di lantai 27 Blok G, selasa (15/12).
Menurut Kompol Yossy Runtukahu, Kapolsek Metro Gambir, mengatakan bahwa "Kuat dugaan korban sengaja menerjunkan diri ke lantai 7 (lapangan tenis),"katanya.
Korban merupaka seorang pebisnis dan beberapa tahun lalu telah bercerai dengan suaminya. Korban saat itu ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi menyamping kekanan dengan kepala pecah. Ciri-cirinya tinggi 145 cm, berambut panjang dan pirang.
Dengan kasus terakhir, dalam sebulan sepekan terakhir, tercatat setidaknya lima kasus bunuh diri, dan empat diantaranya dilakukan dengan cara melompat dari lantai pusat perbelanjaan.
Seperti yang saya kutip dari www.mediaindonesia.com, bahwa dua kasus sebelumnya terjadi senin (30/11) lalu yaitu tewasnya seorang perempuan muda bernama Ice yang menjatuhkan diri dari lantai 5 West Mall Grand Indonesia dan pria muda bernama Reno yang juga loncat dari lantai 5 Mal Senayan City untuk mengahiri hidupnya.
Sumber : www.indosiar.com/ragam/53561/fenomena-bunuh-diri
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/12/16/111798/37/5/Korban-Terjun-
dari-Lantai-27-Perempuan-Pebisnis
Peristiwa bunuh diri tersebut dapat terjadi karena banyaknya persoalan hidup yang tidak dapat mereka atasi. Salah satunya adalah kondisi ekonomi yang buruk, hal tersebut membuat sebagian orang menjadi tertekan dan terpuruk. ketika mereka berada dalam keadaan terjepit dan terdesak akan kebutuhan hidup yang harus di penuhi, namun mereka tidak dapat memenuhi kebutuhannya tersebut karena kondisi ekonomi mereka yang jauh dari kemapanan.
Banyak orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka karena terlalu banyaknya kebutuhan yang harus di penuh juga karena semakin mahalnya harga-harga kebutuhan dan juga biaya pendidikan yang sangat mahal.
Selain itu juga karena susahnya mencari pekerjaan yang layak di ibu kota. Mereka tidak dapat, mendapatkan pekerjaan yang layak karena rendahnya pendidikan yang mereka miliki.
Semua itu membuat masyarakat kita depresi, dan menjadi faktor awal tumbuhnya benih keinginan, untuk lari dari semua itu dengan cara pintas. Bunuh diri, merupakan salah satu cara yang paling singkat bagi mereka, untuk melepaskan diri dari kesulitan yang mereka miliki.
Sekarang ini bukan hanya masyarakat kalangan bawah yang banyak melakukan aksi bunuh diri tetapi juga mereka dalam kalangan atas. Mereka-mereka yang memiliki segalanya dan dianggap tidak akan mungkin melakukan aksi tersebut, malah bebrapa belakangan ini merekalah yang menjadi pelakunya.
Faktor penyebabnyapun bukan hanya faktor ekonomi tapi juga asmara, dan lain sebagainya.
Hal ini, membuat kita bertanya-tanya jadi "seberapa pentingkah sebuahnya yang kita miliki ini?!".
Kalau hal ini di tanyakan kepada semua orang, mereka pasti akan menjawab bahwa sebuahnya sangatlah berharga namun kenapa banyak sekali masyarakat yang dengan mudahnya mengilangkan nyawa mereka sendiri.
Lihat saja, salah satunya sebuah peristiwa yang mengagetkan kita semua dan peristiwa ini masihlah segar di telinga kita. Yaitu aksi bunuh diri yang dilakukan oleh seorang perempuan pebisnis, yang bernama Lindasari, 34, penghuni Apartemen Istana Harmoni yang diduga terjun bebas dari kamar apartemennya di lantai 27 Blok G, selasa (15/12).
Menurut Kompol Yossy Runtukahu, Kapolsek Metro Gambir, mengatakan bahwa "Kuat dugaan korban sengaja menerjunkan diri ke lantai 7 (lapangan tenis),"katanya.
Korban merupaka seorang pebisnis dan beberapa tahun lalu telah bercerai dengan suaminya. Korban saat itu ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi menyamping kekanan dengan kepala pecah. Ciri-cirinya tinggi 145 cm, berambut panjang dan pirang.
Dengan kasus terakhir, dalam sebulan sepekan terakhir, tercatat setidaknya lima kasus bunuh diri, dan empat diantaranya dilakukan dengan cara melompat dari lantai pusat perbelanjaan.
Seperti yang saya kutip dari www.mediaindonesia.com, bahwa dua kasus sebelumnya terjadi senin (30/11) lalu yaitu tewasnya seorang perempuan muda bernama Ice yang menjatuhkan diri dari lantai 5 West Mall Grand Indonesia dan pria muda bernama Reno yang juga loncat dari lantai 5 Mal Senayan City untuk mengahiri hidupnya.
Sumber : www.indosiar.com/ragam/53561/fenomena-bunuh-diri
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/12/16/111798/37/5/Korban-Terjun-
dari-Lantai-27-Perempuan-Pebisnis
Comments
dan mgkin mnrut mreka jln yg t'baik untuk dpt myelesaikan smuanya ya dengan cra bunuh diri.
bnyak orang d dunia ini nan, yg blm bisa terbuka dengan orang terdekat mereka tentang masalah-masalahnya.
Karena mreka merasa ga da orang yg dpt mereka percayai untuk menjaga dan berbagi masalah.
Karena masalah2 yg coba mereka slesaikan sndiri tsb t'lalu berat akhirnya timbul kecemasan dan depresi, akhirnya mereka ga bisa menanggung beban yg berat, buntut2nya mereka mncri jln yg pling cpt bwt mengakhiri semuanya dengan cara bunuh diri.