Skip to main content

Burger Perbesar Risiko Asma


Siapa yang orang yang tidak menyukai makanan satu ini, ya burger memang lezat dan juga makanan praktis yang siap saji. 

Banyak tempat yang menawarkan burger dengan berbagai isi dan ukuran. Dari anak kecil sampai orang dewasa atau orang tuapun suka dengan burger. Namun burger selain dapat menyebabkan tubuh kita menjadi gemuk, atau bahkan kegemukan, karena lemak dan juga dapat meningkatkan kadar korestrol karena banyaknya karbohidrat yang terkandung didalamnya.

Namun ternyata burger juga dapat memperbesar risiko asma. Seperti yang saya kutip dari Media Indonesia.com bahwa burger dapat perbesar risiko asma.
ANAK-anak yang makan tiga atau lebih burger seminggu, menurut temuan peneliti, berisiko lebih besar menderita asma dan wheezing (bunyi yang timbul saat bernapas akibat penyempitan saluran pernapasan). Jadi, jangan manjakan lidah buah hati Anda dengan burger. Ajarilah anak mencintai buah dan sayuran.

Apa penyebabnya? 

Peneliti mengklaim bahwa risiko ekstra ini tidak hanya disebabkan oleh diet kaya daging saja. Tapi, kondisi ini juga dipicu oleh kurangnya buah dan sayuran segar.
"Buah dan sayuran mengandung antioksidan dan faktor-faktor biologi aktif lainnya. Kandungan ini berperan positif dalam mencegah asma," tutur Dr Gabriele Nagel dari Ulm University, di Jerman, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, Kamis (3/6).

Studi yang mempelajari 50.000 anak dari 20 negara ini menemukan bahwa diet gaya Mediterania bisa mengurangi risiko asma pada generasi muda. Diet Mediterania menganjurkan banyak konsumsi buah, sayuran, gandum utuh, kacang-kacangan, ikan serta minyak zaitun.
Para orangtua dimintai keterangan mengenai kebiasaan makan anak mereka dan apakah anak pernah menderita asma atau wheezing. Hasil menunjukkan, anak-anak yang makan diet kaya buah cenderung jarang mengeluhkan wheezing. Hal ini, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Thorax ini, berlaku pada anak dari negara miskin dan negara kaya. Sedang makan tiga atau lebih burger seminggu berkaitan dengan peningkatan risiko, khususnya di negara-negara kaya.

Akan tetapi, diet yang secara umum kaya daging tidak meningkatkan risiko. Hal ini membuat peneliti menyimpulkan adanya pengaruh faktor gaya hidup lainnya.

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/
2010/06/03/2666/2/Burger-Perbesar-Risiko-Asma

Comments

Popular posts from this blog

ANOREXIA NERVOSA

Disadari atau tidak, anggapan bahwa langsing itu cantik telah melekat dalam kepala setiap orang, khususnya pada pikiran setiap wanita. Sejak kecil kita seolah didoktrin, menjadi wanita harus bertubuh langsing. Apalagi ditambah dengan banyaknya obat pelangsing yang diproduksi di pasaran. Akhirnya, tanpa disadari banyak wanita yang berlomba-lombamenjaga ketat pola makanan mereka agar terlihat langsing. Kadang begitu kelewatan sampai menimbulkan gangguan atau kelainan pola makan (eating disorders) yang disebut anorexia dan bulimia. Banyak wanita didunia yang menderita kelainan pola makan (eating disorders) seperti calista flockhart, mendiang putri Diana, para model-model di dunia juga banyak yang mengidap penyakit tersebut, dan lain sebagainya. Tren akan tubuh langsing dan kurus ini juga semakin dipicu oleh banyaknya public figure yang menganut ketat, bahkan mengalami anorexia, hingga berat badannya turun drastis. Kelainan pada pola makan ini timbul akibat rasa ketakutan pada diri ses

Narsis atau Narsisistik ?? Apa Kalian Narsis?

What is the Meaning of Narcissistic ??? Mungkin itu yang selalu menjadi pertanyaan banyak orang, apa sih narsis itu? Kebanyakan dari orang-orang baik remaja, anak-anak, bahkan dewasa mengartikan narsis sebagai suatu hal yang biasa di lakukan seseorang secara berlebihan ketika orang tersebut senang melakukan suatu hal secara terus-menerus, misalnya saja ada beberapa gadis remaja yang senang sekali berfoto-foto di mana saja dengan gaya-gaya yang lucu atau dengan gaya seperti mebuat tanda V dengan jarinya ketika berfoto, atau memanyunkan bibirnya ketika berfoto baik berfoto-foto dengan teman-temannya ataupun seorang diri yang kemudian foto tersebut akan diunggahnya ke sosial media ataupun menjadi koleksi pribadi. Atau ketika seseorang senang sekali membuat foto dirinya sendiri di setiap kesempatan, maka kebanyakan orang akan menggap orang tersebut memiliki sifat NARSIS, karena suka foto-foto sendiri di manapun dan memamerkannya di sosial media. Atau ketika ada seseorang yang

Kepribadian Narsisistik

Berbeda dengan seseorang yang di katakan Narsis  pada umumnya . Karena Narsisistik bukanlah hanya seperti selalu mengaca setiap ada cermin atau suka berfoto-foto baik seorang diri ataupun dengan teman-temannya. Melainkan lebih luas dari hal tersebut, karena orang yang dikatakan memiliki gangguan kepribadian narsistik atau narsis adalah seseorang yang memiliki gangguan psikologis tepatnya pada kepribadian orang tersebut. Seperti yang saya kemukakan pada artikel sebelumnya yakni  http://snowytiwi.blogspot.com/2013/08/narsis-atau-narsisistik-apa-kalian.html