Skip to main content

GANGGUAN DISINTEGRATIF MASA KANAK-KANAK

Tipe gangguan perkembangan pervasif yang lebih jarang muncul selain mencakup gangguan Rett, juga mencakup gangguan disintegratif masa kanak-kanak (chilhood disintegrative disorder), kondisi yang jarang ada. Kalau gangguan Rett biasanya terjadi pada wanita, sedangkan pada gangguan disintegratif pada masa kanak-kanak biasanya muncul pada laki-laki.

Gangguan Disintegratif pada Masa Kanak-kanak merupaka gangguan pervasif yang melibatkan hilangnya keterampilan-keterampilan yang pernah dikuasai dan fungsi yang abnormal setelah satu periode perkembangan normal pada dua tahun pertama kehidupan.


KARAKTERISTIK DIAGNOSTIK

Setelah perkembangan yang tampak normal selama paling tidak 2 tahun pertama kehidupan, terjadi:

1. Hilangnya secara signifikan keterampilan-keterampilan yang telah dikuasai sebelumnya seperti pada area pemahaman atau penggunaan bahasa, fungsi sosial atau adaptif, kontrol dalam buang air kecil dan besar, bermain atau keterampilan motorik.


2. Keabnormalan fungsi seperti yang tampak pada gangguan interaksi sosial dan komunikasi, dan perkembangan tingkah laku, minat atau aktivitas yang sempit, stereorip, dan repetitif.


3. Adanya manerisme motorik yang stereotipis dan diulang-ulang

Kekurangan interaksi sosial dan komunikasi yang sama dengan autism, dan terjadi retardasi yang berat


4. Dalam hal tertentu gangguan ini mirip dengan dementia pada orang dewasa, tetapi berbeda dalam tiga hal yakni:

(a). tidak ada bukti terjadinya penyakit atau kerusakan otak organik (walaupun

beberapa tipe disfungsi otak organik dapat ditelusuri);

(b). Kehilangan keterampilan, tetapi kemudian dapat mengalami perbaikan; dan

(c). Gangguan fungsi sosial dan komunikasi memiliki kualitas yang lebih mirip dengan autism daripada kemunduran intelektual.


Sumber : Nevid, Jeffrey S; Rathus, Spencer A.;Greene, Beverly.2003.Psikologi

Abnormal.Jakarta:Erlangga

Comments

Popular posts from this blog

Obsesi akan Wajah Putih Bersih

Banyak orang sekarang-sekarang ini yang mulai terobsesi dengan wajah mulus tanpa noda sedikitpun, putih bersih, dan juga terlihat cantik ataupun tampan. "Siapa juga yang tidak ingin memiliki wajah putih, bersih, mulus tanpa noda dan kerutan, juga cantik dan tampan!!" Dengan semakin banyaknya orang yang memerlukan kebutuhan akan kosmetik, krim, dan juga sanblok yang akan mereka gunakan untuk mengatasi masalah mereka akan kusamnya wajah, noda-noda yng tidak diinginkan yang terdapat dalam wajah mereka. Semakin banyak pula kosmetik yang baru-baru ini muncul dipasaran bagaikan jamur yang tumbuh di pepohonan. Semuanya menawarkan khasiat yang dapat membuat setiap konsumennya yang memakainya akan terlihat cantik atau tampan dan juga putih bersih tanpa adanya noda, dan juga kerutan-kerutan yang muncul ketika umur kita sudah mulai menua. Semuanya memberikan penawaran yang sangat menggiurkan bagi pemakainya, dan ada juga kosmetik yang dapat membuat pemakainya terlihat lebih

GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF (PDD)

Autisme dalam Diagnostic and Statiscal Manual of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung PDD (Perpasive Development Disorder) diluar ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADHD (Attention Deficit Disorder). Gangguan perkembangan pervasif (PDD) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan beberapa kelompok gangguan perkembangan Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku stereotip pada minat dan aktivitas. Asperger’s Syndrome Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas rata-rata. Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified (PDD-NOS) Merujuk pada istilah atypical

ANOREXIA NERVOSA

Disadari atau tidak, anggapan bahwa langsing itu cantik telah melekat dalam kepala setiap orang, khususnya pada pikiran setiap wanita. Sejak kecil kita seolah didoktrin, menjadi wanita harus bertubuh langsing. Apalagi ditambah dengan banyaknya obat pelangsing yang diproduksi di pasaran. Akhirnya, tanpa disadari banyak wanita yang berlomba-lombamenjaga ketat pola makanan mereka agar terlihat langsing. Kadang begitu kelewatan sampai menimbulkan gangguan atau kelainan pola makan (eating disorders) yang disebut anorexia dan bulimia. Banyak wanita didunia yang menderita kelainan pola makan (eating disorders) seperti calista flockhart, mendiang putri Diana, para model-model di dunia juga banyak yang mengidap penyakit tersebut, dan lain sebagainya. Tren akan tubuh langsing dan kurus ini juga semakin dipicu oleh banyaknya public figure yang menganut ketat, bahkan mengalami anorexia, hingga berat badannya turun drastis. Kelainan pada pola makan ini timbul akibat rasa ketakutan pada diri ses