Skip to main content

Ikhtisar Dyscalculia

Dyscalculia awalnya diidentifikasi, dalam studi kasus, dengan pasien yang menderita cacat aritmatika tertentu sebagai akibat dari kerusakan kawasan tertentu dari otak. Penelitian terbaru menunjukkan dyscalculia yang juga dapat terjadi perkembangannya, sebagai pembelajaran terkait kecacatan genetik yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memahami, mengingat, atau memanipulasi angka-angka atau fakta nomor (misalnya, tabel perkalian ). Istilah ini sering digunakan untuk merujuk secara khusus untuk ketidakmampuan untuk melakukan operasi aritmatika, tetapi juga ditentukan oleh beberapa profesional pendidikan dan psikolog kognitif sebagai dasar ketidakmampuan lagi untuk konsep angka sebagai konsep abstrak dalam jumlah komparatif (defisit dalam " arti angka " ). Orang-orang yang berdebat untuk hal ini lebih dibatasi-definisi dyscalculia kadang-kadang lebih suka menggunakan istilah teknis "Kesulitan Aritmatika" (AD) untuk merujuk pada perhitungan dan jumlah defisit memori.

Dyscalculia merupakan cacat yang kurang dikenal, yang sama dan potensial yang berhubungan dengan disleksia dan dyspraxia perkembangan . Dyscalculia terjadi pada orang di seluruh IQ jangkauan, dan penderita sering, namun tidak selalu, juga memiliki kesulitan dengan waktu, pengukuran, dan penalaran spasial. perkiraan saat ini menunjukkan hal itu dapat mempengaruhi sekitar 5% dari populasi. Meskipun beberapa peneliti percaya bahwa selalu menyiratkan dyscalculia kesulitan penalaran matematika serta kesulitan dengan operasi aritmatika, ada bukti (terutama dari otak rusak pasien) yang aritmatika (misalnya perhitungan dan fakta memori angka) dan matematika (abstrak penalaran dengan nomor ) kemampuan dapat dipisahkan. Itulah (beberapa peneliti berpendapat) individu mungkin mengalami kesulitan aritmatika (atau dyscalculia), dengan tidak ada penurunan nilai, atau bahkan bakat dalam, abstrak kemampuan penalaran matematika.

The dyscalculia kata berasal dari bahasa Yunani dan Latin yang berarti: "menghitung buruk". The prefix "dys" comes from Greek and means "badly". Awalan "dys" berasal dari bahasa Yunani dan berarti "buruk". "Calculia" berasal dari calculare "Latin". yang berarti "menghitung". Kata "calculare" lagi berasal dari " kalkulus ", yang berarti" kerikil "atau salah satu counter pada sempoa .

Dyscalculia dapat dideteksi pada usia muda dan tindakan dapat diambil untuk meringankan masalah yang dihadapi oleh siswa yang lebih muda. Masalah utama adalah memahami cara matematika diajarkan kepada anak-anak. Dalam cara yang disleksia dapat ditangani dengan dengan menggunakan pendekatan yang sedikit berbeda untuk mengajar, sehingga dapat dyscalculia. Namun, dyscalculia adalah kurang dikenal dari gangguan pembelajaran sehingga sering tidak diakui.


Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Learning_disability

Comments

Popular posts from this blog

ANOREXIA NERVOSA

Disadari atau tidak, anggapan bahwa langsing itu cantik telah melekat dalam kepala setiap orang, khususnya pada pikiran setiap wanita. Sejak kecil kita seolah didoktrin, menjadi wanita harus bertubuh langsing. Apalagi ditambah dengan banyaknya obat pelangsing yang diproduksi di pasaran. Akhirnya, tanpa disadari banyak wanita yang berlomba-lombamenjaga ketat pola makanan mereka agar terlihat langsing. Kadang begitu kelewatan sampai menimbulkan gangguan atau kelainan pola makan (eating disorders) yang disebut anorexia dan bulimia. Banyak wanita didunia yang menderita kelainan pola makan (eating disorders) seperti calista flockhart, mendiang putri Diana, para model-model di dunia juga banyak yang mengidap penyakit tersebut, dan lain sebagainya. Tren akan tubuh langsing dan kurus ini juga semakin dipicu oleh banyaknya public figure yang menganut ketat, bahkan mengalami anorexia, hingga berat badannya turun drastis. Kelainan pada pola makan ini timbul akibat rasa ketakutan pada diri ses

Narsis atau Narsisistik ?? Apa Kalian Narsis?

What is the Meaning of Narcissistic ??? Mungkin itu yang selalu menjadi pertanyaan banyak orang, apa sih narsis itu? Kebanyakan dari orang-orang baik remaja, anak-anak, bahkan dewasa mengartikan narsis sebagai suatu hal yang biasa di lakukan seseorang secara berlebihan ketika orang tersebut senang melakukan suatu hal secara terus-menerus, misalnya saja ada beberapa gadis remaja yang senang sekali berfoto-foto di mana saja dengan gaya-gaya yang lucu atau dengan gaya seperti mebuat tanda V dengan jarinya ketika berfoto, atau memanyunkan bibirnya ketika berfoto baik berfoto-foto dengan teman-temannya ataupun seorang diri yang kemudian foto tersebut akan diunggahnya ke sosial media ataupun menjadi koleksi pribadi. Atau ketika seseorang senang sekali membuat foto dirinya sendiri di setiap kesempatan, maka kebanyakan orang akan menggap orang tersebut memiliki sifat NARSIS, karena suka foto-foto sendiri di manapun dan memamerkannya di sosial media. Atau ketika ada seseorang yang

Kepribadian Narsisistik

Berbeda dengan seseorang yang di katakan Narsis  pada umumnya . Karena Narsisistik bukanlah hanya seperti selalu mengaca setiap ada cermin atau suka berfoto-foto baik seorang diri ataupun dengan teman-temannya. Melainkan lebih luas dari hal tersebut, karena orang yang dikatakan memiliki gangguan kepribadian narsistik atau narsis adalah seseorang yang memiliki gangguan psikologis tepatnya pada kepribadian orang tersebut. Seperti yang saya kemukakan pada artikel sebelumnya yakni  http://snowytiwi.blogspot.com/2013/08/narsis-atau-narsisistik-apa-kalian.html