Skip to main content

Klasifikasi Disleksia

Ada banyak definisi dari kecacatan disebut disleksia tetapi tidak ada konsensus.

The World Federation of Neurology disleksia didefinisikan sebagai berikut: disleksia adalah "gangguan yang dituturkan oleh kesulitan dalam belajar membaca meskipun instruksi konvensional, kecerdasan yang memadai dan kesempatan sosial budaya".

MedlinePlus, NLM dan Institut Kesehatan Nasional (NIH), mendefinisikan disleksia "gangguan membaca Pembangunan, juga disebut disleksia, ketidakmampuan membaca adalah akibat ketidakmampuan untuk memproses simbol grafis."

National Institute of Neurological Disorders dan Stroke mendefinisikan disleksia "Disleksia adalah tipe otak pembelajaran berbasis cacat yang secara khusus mengganggu kemampuan seseorang untuk membaca Orang-orang biasanya membaca di tingkat lebih rendah dari yang diharapkan walaupun memiliki kecerdasan normal.. Walaupun gangguan yang berbeda dari orang ke orang, karakteristik umum di antara orang dengan disleksia adalah kesulitan dengan ejaan, pengolahan fonologis (manipulasi suara), dan / atau menanggapi visual-verbal cepat. Pada orang dewasa, disleksia biasanya terjadi setelah cedera otak atau dalam konteks demensia. Itu juga dapat diwariskan di beberapa keluarga, dan studi baru-baru ini telah mengidentifikasi sejumlah gen yang dapat mempengaruhi individu untuk mengembangkan disleksia ".

Dari berbagai definisi yang digunakan oleh peneliti disleksia dan organisasi di seluruh dunia, tampaknya disleksia yang tidak satu hal tapi banyak, sejauh yang berfungsi sebagai rumah-kliring konseptual untuk sejumlah membaca defisit keterampilan dan kesulitan, dengan sejumlah penyebab .

Castles and Coltheart, 1993, Istana dan Coltheart, 1993, menggambarkan fonologis dan jenis permukaan disleksia perkembangan dengan analogi klasik subtipe disleksia diakuisisi ( Alexia ) yang diklasifikasikan berdasarkan tingkat kesalahan dalam membaca non-kata. Namun perbedaan antara permukaan dan fonologi disleksia belum diganti terminologi empiris lama versus dyseidetic jenis dysphonetic dari disleksia. Permukaan / perbedaan fonologis hanya deskriptif, dan tanpa ada asumsi aetiological untuk mekanisme otak yang mendasari , dalam kontras dysphonetic / perbedaan dyseidetic mengacu kepada dua mekanisme yang berbeda: - satu berhubungan dengan defisit diskriminasi pidato, dan yang lainnya untuk gangguan persepsi visual.

Kebanyakan penderita disleksia yang memiliki tipe ini Boder Dyseidetic, telah dan spasial attentional kesulitan yang mengganggu proses akuisisi membaca.


Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Learning_disability

Comments

Popular posts from this blog

Obsesi akan Wajah Putih Bersih

Banyak orang sekarang-sekarang ini yang mulai terobsesi dengan wajah mulus tanpa noda sedikitpun, putih bersih, dan juga terlihat cantik ataupun tampan. "Siapa juga yang tidak ingin memiliki wajah putih, bersih, mulus tanpa noda dan kerutan, juga cantik dan tampan!!" Dengan semakin banyaknya orang yang memerlukan kebutuhan akan kosmetik, krim, dan juga sanblok yang akan mereka gunakan untuk mengatasi masalah mereka akan kusamnya wajah, noda-noda yng tidak diinginkan yang terdapat dalam wajah mereka. Semakin banyak pula kosmetik yang baru-baru ini muncul dipasaran bagaikan jamur yang tumbuh di pepohonan. Semuanya menawarkan khasiat yang dapat membuat setiap konsumennya yang memakainya akan terlihat cantik atau tampan dan juga putih bersih tanpa adanya noda, dan juga kerutan-kerutan yang muncul ketika umur kita sudah mulai menua. Semuanya memberikan penawaran yang sangat menggiurkan bagi pemakainya, dan ada juga kosmetik yang dapat membuat pemakainya terlihat lebih

GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF (PDD)

Autisme dalam Diagnostic and Statiscal Manual of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung PDD (Perpasive Development Disorder) diluar ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADHD (Attention Deficit Disorder). Gangguan perkembangan pervasif (PDD) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan beberapa kelompok gangguan perkembangan Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku stereotip pada minat dan aktivitas. Asperger’s Syndrome Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas rata-rata. Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified (PDD-NOS) Merujuk pada istilah atypical

ANOREXIA NERVOSA

Disadari atau tidak, anggapan bahwa langsing itu cantik telah melekat dalam kepala setiap orang, khususnya pada pikiran setiap wanita. Sejak kecil kita seolah didoktrin, menjadi wanita harus bertubuh langsing. Apalagi ditambah dengan banyaknya obat pelangsing yang diproduksi di pasaran. Akhirnya, tanpa disadari banyak wanita yang berlomba-lombamenjaga ketat pola makanan mereka agar terlihat langsing. Kadang begitu kelewatan sampai menimbulkan gangguan atau kelainan pola makan (eating disorders) yang disebut anorexia dan bulimia. Banyak wanita didunia yang menderita kelainan pola makan (eating disorders) seperti calista flockhart, mendiang putri Diana, para model-model di dunia juga banyak yang mengidap penyakit tersebut, dan lain sebagainya. Tren akan tubuh langsing dan kurus ini juga semakin dipicu oleh banyaknya public figure yang menganut ketat, bahkan mengalami anorexia, hingga berat badannya turun drastis. Kelainan pada pola makan ini timbul akibat rasa ketakutan pada diri ses