Skip to main content

Gejala dari dysgraphia

Sebuah campuran huruf besar / huruf kecil, ukuran dan bentuk huruf tidak beraturan, surat yang belum selesai, perjuangan untuk menggunakan tulisan sebagai alat komunikasi, pegangan menulis aneh, banyak kesalahan ejaan (kadang-kadang), rasa sakit saat menulis, penurunan atau peningkatan kecepatan menulis dan menyalin , berbicara dengan diri sendiri saat menulis, kejang otot di lengan dan bahu (kadang-kadang di bagian tubuh), ketidakmampuan untuk flex (kadang-kadang bergerak) lengan (menciptakan suatu bentuk L-sejenisnya), dan tdk terbaca umum. Keengganan atau penolakan untuk menyelesaikan tugas menulis.

Banyak orang yang mengalami dysgraphic sakit saat menulis. Nyeri ini biasanya dimulai di tengah lengan bawah dan kemudian menyebar di sepanjang sistem saraf ke seluruh tubuh. rasa sakit ini dapat menjadi lebih buruk atau bahkan muncul saat dysgraphic ditekankan. Hanya sedikit orang yang tidak memiliki dysgraphia tahu tentang hal ini, karena banyak dengan dysgraphia tidak akan menyebutkan kepada siapa pun. Ada beberapa alasan mengapa sakit saat menulis jarang disebutkan:

  • Penderita tidak tahu bahwa itu tidak biasa untuk mengalami jenis sakit dengan menulis.
  • Jika mereka tahu bahwa itu berbeda dari pengalaman menulis bagaimana orang lain, mereka merasa bahwa beberapa akan percaya.
  • Mereka yang tidak percaya bahwa rasa sakit saat menulis adalah nyata sering tidak memahaminya. Ini biasanya akan dikaitkan dengan nyeri otot atau kram, dan seringkali akan dianggap hanya ketidaknyamanan kecil.
  • Bagi beberapa orang dengan dysgraphia, mereka tidak lagi menulis, dan ketik semuanya, sehingga mereka tidak lagi merasakan sakit ini.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Learning_disability


Comments

Popular posts from this blog

Obsesi akan Wajah Putih Bersih

Banyak orang sekarang-sekarang ini yang mulai terobsesi dengan wajah mulus tanpa noda sedikitpun, putih bersih, dan juga terlihat cantik ataupun tampan. "Siapa juga yang tidak ingin memiliki wajah putih, bersih, mulus tanpa noda dan kerutan, juga cantik dan tampan!!" Dengan semakin banyaknya orang yang memerlukan kebutuhan akan kosmetik, krim, dan juga sanblok yang akan mereka gunakan untuk mengatasi masalah mereka akan kusamnya wajah, noda-noda yng tidak diinginkan yang terdapat dalam wajah mereka. Semakin banyak pula kosmetik yang baru-baru ini muncul dipasaran bagaikan jamur yang tumbuh di pepohonan. Semuanya menawarkan khasiat yang dapat membuat setiap konsumennya yang memakainya akan terlihat cantik atau tampan dan juga putih bersih tanpa adanya noda, dan juga kerutan-kerutan yang muncul ketika umur kita sudah mulai menua. Semuanya memberikan penawaran yang sangat menggiurkan bagi pemakainya, dan ada juga kosmetik yang dapat membuat pemakainya terlihat lebih

GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF (PDD)

Autisme dalam Diagnostic and Statiscal Manual of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung PDD (Perpasive Development Disorder) diluar ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADHD (Attention Deficit Disorder). Gangguan perkembangan pervasif (PDD) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan beberapa kelompok gangguan perkembangan Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku stereotip pada minat dan aktivitas. Asperger’s Syndrome Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas rata-rata. Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified (PDD-NOS) Merujuk pada istilah atypical

ANOREXIA NERVOSA

Disadari atau tidak, anggapan bahwa langsing itu cantik telah melekat dalam kepala setiap orang, khususnya pada pikiran setiap wanita. Sejak kecil kita seolah didoktrin, menjadi wanita harus bertubuh langsing. Apalagi ditambah dengan banyaknya obat pelangsing yang diproduksi di pasaran. Akhirnya, tanpa disadari banyak wanita yang berlomba-lombamenjaga ketat pola makanan mereka agar terlihat langsing. Kadang begitu kelewatan sampai menimbulkan gangguan atau kelainan pola makan (eating disorders) yang disebut anorexia dan bulimia. Banyak wanita didunia yang menderita kelainan pola makan (eating disorders) seperti calista flockhart, mendiang putri Diana, para model-model di dunia juga banyak yang mengidap penyakit tersebut, dan lain sebagainya. Tren akan tubuh langsing dan kurus ini juga semakin dipicu oleh banyaknya public figure yang menganut ketat, bahkan mengalami anorexia, hingga berat badannya turun drastis. Kelainan pada pola makan ini timbul akibat rasa ketakutan pada diri ses